MUSI RAWAS – Diduga rekrutmen penerimaan seleksi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pemilihan umum serentak tahun 2024 di Desa Taba Remanik, Kecamatan Selangit diduga ganjil.
Berdasarkan informasi berhasil di himpun awak media dilapangan, bahwa yang lolos tahap seleksi itu dari keluarga Ketua PPS dan Kades, artinya ada apa? Berbau Nepotisme? Tentunya patut diduga ada permainan, kenapa bisa begitu.
Menindak hal itu, salah satu anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Taba Remanik, (namanya engan disebutkan) mengatakan yang mendaftar KPPS sebanyak 33 orang dan yang tidak lulus seleksi awal 4 orang. Dan empat orang tidak lulus tahap pemberkasan itu, alasannya karena map bedah warna.
“Saya nanya dengan Ketua PPS, alasannya map-nya warna beda, cewek warna biru dan cowok warna merah,” katanya, Minggu (31/12).
Sementara Ketua PPK Kecamatan Selangit, Minal Aidin saat dikonfirmasi melalui WhatsApp ke nomor 08237286xxxx mengatakan mungkin ada antara berkasnya itu kurang lengkap.
“Seperti ijazah tidak dilegilisir, warna map dan lainnya,” ucapnya singkat
Terpisah Aggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mura, Ania Trisna mengatakan mengenai kalau masalah warna map itu tidak menjadi kendala.
“Karena untuk warna map tidak ditentukan dari KPU, warnanya apa saja boleh,” jelas Ania.
Ditambahkan, salah seorang peserta rekrutmen KPPS Desa Taba Remanik, Tiara mengatakan semua berkas didaftarkan lengkap, baik dari kesehatan, daftar riwayat hidup, dan ijazah sudah dilegalisir.
“Saya daftar pakai map warna merah, dan waktu pengumuman kemarin tidak diumumkan oleh PPS, kalau map cewek itu warna apa dan cowok warna. apa,” terangnya.
Lanjutnya, waktu menyetor berkas ia sudah curiga bahwa berkas ia dipersulit oleh anggota PPS, sebelumnya meminta berkas pendaftaran dua rangkap, dan terakhir menjadi tiga rangkap.
“Saya sudah curiga bahwa diduga ada permainan, karena saya lihat yang daftar dari keluarga ketua PPS dan Kades semua,” tegasnya. (Dt)
