MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com – Kepala Desa (Kades) selain harus memiliki kemampuan dalam pemerintahan, juga pengalaman berorganisasi. Selain itu, niat dan usaha yang sungguh-sungguh untuk benar-benar memimpin desa, memanfaatkan segala potensi yang ada agar mampu memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat kearah yang lebih baik.
Tentu bagi Kades yang baru dilantik sangat perlu penyesuaian dan lebih banyak bertanya dan belajar dalam menjalankan roda Pemerintahan Desa. Seperti Kades Bumi Agung, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Hawaladi saat dikunjungi di kediamannya, Kamis (12/01/2017) mengatakan jabatan yang diemban baru berumur 2 bulan lebih atau tepatnya 2 bulan 22 hari masih perlu penyesuaian.
“Karena baru tentu kami perlu penyesuaian dan banyak belajar masalah pemerintahan. Yang jelas kita ingin membuat perubahan masyarakat yang lebih baik, dalam hal pembangunan fisik maupun SDM.
Kemudian permasalahan lain kami akan upayakan penyelesaian yang baik, misalnya, mengenai penyerahan barang-barang inventaris maupun aset desa yang lama hingga kini belum ada.
Belum lagi bantuan alat-alat pertanian untuk kelompok tani kami belum data, karena ada informasi alat-alat tersebut hanya disimpan saja. Serta masih banyak hal-hal lain yang mesti di cermati,” kata Hawaladi.
Sementara, Kades Air Lesing Kanto di Kecamatan yang sama mengatakan sebagai Kades baru mesti banyak bertanya terutama pihak kecamatan mengenai pemerintahan, namun dibalik itu misi sebagai pemimpin harus membawa perubahan ke araha yang lebih baik bagi masyarakat desa. “Ya namanya baru mas, mesti bertanya kalau tidak mengerti. Tapi selagi niat kita baik dan berupaya membangun ke arah yang lebih baik maka akan mudah melangkah,” kata Kanto.
Selain itu, Kanto juga mengeluhkan terhadap pelayanan listrik, karena hingga kini lampu jalan yang ada belum menyala. “Beberapa waktu lalu, lampu jalan sudah pernah hidup namun mengakibatkan beberapa rumah di Dusun I kurang watt maka diputus PLN. Hingga kini mungkin masalahnya belum diselesaikan, apakah memang kurang watt atau trafonya kecil, kami belum tahu,” kata Kanto.
Harapan kami, kata Kanto baik PLN maupun Pemkab dapat mencarikan solusi agar lampu jalan yang terpasang dapat menyala sehingga dirasakan manfaatnya terutama penerangan dan keamanan.