Sesuai Perintah Nabi SAW., Abu Bakar RA. Bersihkeras Agar Pasukan Usama Diberangkatkan

Dakwah1 Dilihat
banner 468x60

Musirawas.com – KETIKA berita tentang wafatnya Rasulullah SAW. terdengar oleh orang-orang Arab lainnya, dan banyak di antara mereka yang keluar dari Islam (murtad), Abu Bakar berkata kepada Usamah, “Berangkatlah kamu (bersama pasukanmu) ke arah yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. untukmu.”

Maka kaum muslimin berangkat dan mendirikan kamp di tempat semula. Sedangkan Buraidah membawa bendera pasukan menuju ke kamp semula.

banner 336x280

Keputusan ini terasa berat bagi sahabat-sahabat besar dari kalangan Muhajirin terdahulu. Maka Umar, Utsman, Abu Ubaidah, Sa’d bin Abi Waqgash dan Sa’id bin Zaid menemui Abu Bakar.
Mereka berkata, “Wahai Khalifah Rasulullah! Di mana-mana orang-orang Arab tidak mau lagi tunduk kepadamu. Dengan memberangkatkan kekuatan pasukan yang besar ini ke tempat yang jauh, engkau telah melakukan sesuatu yang tidak berarti sama sekali. Akan tetapi, sebaiknya gunakan pasukan tersebut untuk memerangi orang-orang yang murtad.

Selain itu, kami juga merasa khawatir akan datangnya serangan mendadak terhadap orang-orang yang tinggal di Madinah, padahal di sana ada para wanita dan anak-anak. Alangkah baiknya jika engkau menunda keberangkatan pasukan ini untuk melawan Bizantium (Romawi Timur) sampai keadaan kaum muslimin pulih kembali, dan orang-orang yang murtad kembali kepada agama mereka yang telah mereka tinggalkan, atau dimusnahkan dengan pedang.

Kemudian setelah itu barulah engkau bisa mengirimkan pasukan Usamah. Kami merasa yakin bahwa Romawi tidak akan bergerak ke negeri kita.”

Setelah mendengarkan semua yang mereka katakan, Abu Bakar RA. bertanya, “Adakah di antara kalian yang ingin mengatakan sesuatu yang lain?”

Mereka menjawab, “Tidak ada. Engkau telah mendengar semua yang ingin kami katakan.”

Lalu Abu Bakar berkata, “Demi Dzat Yang jiwaku ada di tangan-Nya sekalipun aku tahu bahwa binatang-binatang buas akan memangsaku di Madinah, aku tetap akan mengirimkan pasukan ini, Aku tidak akan memberangkatkan pasukan lain lebih dahulu daripada pasukan Usamah, bagaimana aku tidak memberangkatkannya!

Sedangkan wahyu telah turun kepada Rasulullah SAW. dari langit, sedangkan beliau terus berpesan, ‘Berangkatkanlah pasukon Usomah.”

Namun ada satu hal yang perlu dişampaikan kepada Usamah. Aku perlu menyampalkan kepadanya bahwa Umar harus tetap tinggal bersama kami (di Madinah), karena kami sangat memerlukannya, Demi Allah! Aku tidak tahu apakah Usamah akan menyetujuinya ataukah tidak. Demi Allah! Jika ia menolak, aku tidak akan memaksanya.”

Para sahabat pun menyadari bahwa Abu Bakar telah bertekad bulat untuk memberangkatkan pasukan Usamah.

Kemudian Abu Bakar pergl untuk menemui Usamah di rumahnya dan berbicara kepadanya agar mengizinkan Umar untuk tinggal Usamah pun setuju.

Lalu, AbuBakar bertanya kepadanya, “Apakah engkau memberi izin kepadanya dengan senang hati?”

“Ya,” Jawab Usamah.

Abu Bakar pun pergi. Kemudian la menyuruh juru siarnya untuk mengumumkan, “Aku tetapkan bahwa siapa pun yang telah bergabung dengan pasukan Usamah semasa hidupnya Rasulullah SAW. harus tetap berangkat bersama pasukan Usamah.

Jika ada yang terlambat datang. lalu dihadapkan kepadaku, maka aku akan menyuruhnya menyusul pasukan dengan berjalan kaki.”

Kemudian Abu Bakar mengirim utusan untuk memanggil orang-orang Muhajirin yang mengkritik tentang pengangkatan Usamah sebagai komandan.

Dengan tegas, Abu Bakar berbicara kepada mereka dan mendesak mereka agar berangkat bersama Usamah. Akhirnya tidak ada satu orang pun diantara mereka yang tidak berangkat.
Lalu, Abu Bakar keluar untuk melepas keberangkatan Usamah dan pasukan kaum muslimin. Ketika Usamah menaiki kuda meninggalkan Jurf, dengan memimpin pasukannya yang berjumlah 3.000 orang, dengan 1.000 ekor kuda – Abu Bakar berjalan mengiringi Usamah sejenak.

Kemudian ia mengucapkan: “Aku titipkan kepada Allah akan agamamu, amanah yang harus kamu jaga, dan penghujung amalamu.”

Lalu, berkata, “Rasulullah SAW. menyampaikan pesan kepadamu, Maka laksanakanlah arahan Rasulullah SAW. Aku tidaklah menyuruh atau melarangmu melakukannya. Aku hanya menjalankan perintah yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.”

Usamah pun berangkat dengan cepat dan melewati daerah-daerah damai yang penduduknya tidak meninggalkan Islam, seperti marga Juhainah dan marga-marga lain dalam lingkup kabilah Qudha’ah.

Ketika singgah di lembah Wadil-Qura, Usamah mengirim seorang mata-mata dari kabilah Bani Udzrah yang bernama Huraits. Ia menaiki hewan tunggangannya di hadapan Usamah, lalu berangkat hingga sampal ke Ubna.

Disana, ia mengamati keadaannya dan mencari rute terbaik (untuk pasukan). Kemudian la kembali dengan cepat hingga sampai kepada Usamah dengan jarak dua malam perjalanan dari ‘Ubna. Ia melaporkan kepada Usamah bahwa penduduk Ubna tidak menyadari kedatangan pasukan kaum muslimin, dan juga tidak ada pasukan yang berkumpul.

la juga meminta Usamah agar mempercepat perjalanan sebelum mereka menghimpun pasukan dan melancarkan serangan mendadak dari berbagai arah.

[Demikian dalam Kitab Mukhtashar Ibni ‘Asakir].

Riwayat diatas disebutkan pula dalam Kitab Kanzul-Ummâl (5/312) dari Ibnu ‘Asakir dari jalur sanad Waqidi dari Usamah RA., dan disinggung oleh Al-Hafizh lbnu Hajar dalam Kitab Fathul-Bâri (8/107).

Sumber : Kehidupan Para Sahabat (Jilid 1).
Kitab Asli : Hayatush Shahabah (Jilid 1).
Karya : Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah. a.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *