Serangan Virus Jembrana Mematikan di Musi Rawas

banner 468x60

MENGAMATI serangan virus mematikan ‘Jembrana’ yang menyerang ternak Sapi di Kabupaten Musi Rawas cukup signifikan, virus yang awalnya muncul di Jembrana Provinsi Bali telah menyebar ke berbagai daerah termasuk Kabupaten Musi Rawas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun sebelumnya bahwa Bupati Musi Rawas telah memperingatkan melalui surat edaran agar waspada terhadap virus ini, terutama daerah-daerah yang sudah terjangkit dari wilayah terdekat yakni Kota Palembang dan Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin.

banner 336x280

Namun kenyataan, diduga penularan virus ini melalui Provinsi Bengkulu dari Blantik (pelaku usaha jual beli ternak) Sapi dalam beberapa bulan belakangan memasukkan Sapi dari Bengkulu. Nah diduga, sapi-sapi dari Bengkulu ini terjangkit virus jembrana dan menularkannya ke sapi-sapi lainnya di Musi Rawas. Berawal dari itulah virus menyebar hingga kini (bulan Maret 2018) melanda semua Kecamatan dalam Kabupaten Musi Rawas.

Virus ‘Jembrana’ diduga menjangkit di Kabupaten Musi Rawas pada 02 Nopember 2017 lalu, namun belum diketahui jelas di Kecamatan mana awal virus tersebut memangsa ternak Sapi.

Berdasarkan data hasil konfirmasi dan pemberitaan pada Media Detiksumsel.com pada 09 Februari 2018 sebanyak 200 ekor Sapi telah mati karena terjangkiti Virus ‘Jembrana’. Virus yang menjangkiti ternak Sapi tersebut terdapat di Kecamatan Tugumulyo, Purwodadi, Sumberharta, Megangsakti, Muara Beliti, TP Kepungut dan Muara Kelingi. 

Virus ini menyerang kekebalan tubuh Sapi sama ibaratnya Virus HIV yang menyerang kekebalan tubuh manusia, belum ada obatnya hingga kini. Sapi yang terjangkit virus ini tidak akan bertahan lama, paling lama tiga hari akan mati.

Namun demikian Sapi terjangkit virus sebelum mati dapat disembelih dimakan tidak berbahaya kecuali jeroan-nya. Penularan virus ini dapat melalui angin, sehingga bila di satu kandang tertular virus dapat dipastikan seluruh sapi dapat tertular, cirinya ada benjolan dileher.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas berupaya mengatasi ini dengan pencegahan melalui vaksinasi sapi. Bagi sapi yang sudah di vaksin tidak akan terkena virus ini. Sampai bulan Maret 2018 vaksin sudah dilakukan hingga 5.000 ekor sapi dari total populasi 22.000 ekor Sapi di Kabupaten Musi Rawas.

Perbandingan Sapi yang mati karena terjangkit Virus ‘Jembrana’ pada awal Nopember 2017 hingga 02 Februari 2018 lalu sebanyak 200 ekor sapi sedangkan pada Maret ini dengan rentang satu bulan bertambah 100 ekor sapi lebih sehingga total mencapai 300 ekor sapi lebih (kisaran antara 300 – 400 ekor sapi).

Tidak tersedianya anggaran untuk vaksin di Kabupaten Musi Rawas, mengharuskan peternak membeli vaksin tersebut, kendati ada bantuan dari Pemerintah Pusat namun dirasakan masih sangat kurang bila dibandingkan dengan total populasi sapi yang ada. Harga Vaksin tersebut sebesar Rp 1,2 juta untuk 50 ekor sapi.

Ilustrasi hitungan serangan virus pada bulan Nopember 2017 hingga Februari 2018 menyerang 200 ekor sapi, sedangkan total hingga awal Maret mencapai 300 ekor lebih, artinya rentang waktu Februari hingga Maret sudah 100 ekor lebih sapi yang terjangkit virus tersebut, ini ada peningkatan dan cukup signifikan. Jika tidak intensif dan maksimal gerakan vaksin secara itungan akan ada peningkatan serangan pada bulan Maret hingga April 2018, apalagi dibiarkan akan habis populasi Sapi di Kabupaten Musi Rawas, disinilah perlu peran Pemerintah membantu masyarakat peternak atau pelaku usaha.

Ilustrasi hitungan kasar dana yang dibutuhkan untuk vaksin mencapai Rp 400.800.000,-

Dengan hitungan 22.000 ekor sapi dikurang 300 ekor yang sudah mati dikurang lagi 5.000 ekor yang sudah di vaksin adalah 16.700 ekor sapi yang perlu divaksin.

Dari 16.700 ekor sapi dibagi 50 sama dengan 334 vaksin yang dibutuhkan dikali Rp 1,2 juta/vaksin sama dengan Rp 400.800.000,-

Penulis : Faisol Fanani

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *