MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com — Program kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan pernikahan dini merupakan program yang dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi.
Selain itu guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksinya dan mencegah pernikahan dini untuk mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Demikian disampaikan Bupati Musi Rawas dalam acara Pembukaan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan pernikahan dini, Rabu (29/07/2015) di Hotel Sempurna Lubuklinggau.
Dalam acara dengan tema “Menjadikan ibu-ibu Tim Penggerak PKK desa / Kelurahan menjadi wanita indonesia peduli cegah kanker serviks sejak dini“ tersebut Bupati berpesan agar masalah kesehatan reproduksi atau seksualitas remaja dan pernikahan dini jangan diabaikan.
Selama ini kita memang belum menaruh perhatian penuh masalah ini, terlihat dari banyaknya kasus kehamilan diluar nikah, aborsi tanpa peduli keselamatan jiwa. Sebagian remaja berusia 14 hingga 24 tahun pengetahuan mereka tentang resiko melakukan hubungan seks masih rendah,” paparnya.
Kegiatan sosialisasi ini, lanjut Bupati merupakan aksi strategis yang ditujukan untuk menciptakan kebijakan publik yang bermanfaat bagi remaja dengan memberikan pengetahuan dan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja.
Sistem reproduksi tersebut meliputi, fungsi, komponen dan proses yang dimiliki remaja baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual serta upaya-upaya pencegahan adanya pernikahan dini dalam keluarga, sehingga akan terciptanya remaja yang sehat dan terhindar dari resiko gangguan kesehatan reproduksi remaja dengan menunda usia pernikahan dini, serta mempunyai perencanaan kehidupan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
“Untuk mencapai sasaran dari pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui kegiatan kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan pernikahan dini, ada hal yang harus dilaksanakan secara nasional.
Perlu dibangunnya strategi untuk mengintegrasikan pemberdayaan perempuan yang menjadi salah satu dimensi integral dari kegiatan pembangunan didaerah, sehingga melalui sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan didaerah.
Diharapkan kegiatan pemberdayaan perempuan yang prospektif dapat terwujud, yaitu terciptanya kesehatan reproduksi remaja sesuai dengan standar kesehatan dan tidak terjadinya pernikahan dini,” papar Bupati.
Bupati juga berharap kepada peserta agar dapat lebih akomodatif dalam memberikan pemahaman hasil kegiatan sosialisasi ini didaerahnya masing-masing dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pemberdayaan perempuan dalam setiap proses pembangunan dalam rangka mendukung suksesnya pembangunan di kabupaten Musirawas secara umum melalui berbagai kebijakan dan perencanaan yang telah ditetapkan.
Sementara, menurut Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Musi Rawas Rosiawati, mengatakan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja dan pencegahan pernikahan dini dalam pemberdayaan perempuan, dengan harapan tindak lanjut dari kegiatan yang akan dilaksanakan ini akan besar manfaatnya bagi kita semua dalam program pemberdayaan, kesejahteraan, peningkatan kapasitas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi perempuan didaerah, khususnya kaum perempuan di pedesaan.
”Saya berharap kiranya para peserta pada gilirannya nanti dapat pula mensosialisasikan kepada masyarakat dilingkungannya masing-masing, guna mewujudkan pilar-pilar Musi Rawas Darussalam, yaitu Musi Rawas Sehat, Musi Rawas Cerdas dan Musi Rawas Mapan,” jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut Dr H Boyke Dian Nugraha SpOG selaku pembicara, Sekda Musirawas, Sekretaris DPRD, Kakan Pemberdayaan Perempuan, Staf ahli, kepala SKPD, ketua TP PKK kabupaten Musirawas dan peserta sosialisasi. (fs-ADV)