LUBUKLINGGAU — Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Pemantau Korupsi (MPK) yang ada di daerah ini, meminta aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan penyimpangan yang terjadi di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemerintah Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“Kita meminta kepada aparat penegak hukum, kiranya untuk segera mengusut dugaan penyimpangan terhadap beberapa item kegiatan yang ada di Dispora Lubuklinggau pada tahun anggaran 2014 lalu, salah satunya saat event Kejuaraan Sepeda Gunung di kawasan Bukit Sulap pada tahun lalu,” kata Toding Sugara selaku Koordinator MPK, pekan lalu.
Masih menurut Toding, dengan jumlah alokasi dana sebesar Rp 1,9 miliar, hal ini patut dicurigai, karena sejak awal diduga dalam alokasi pendanaan terhadap kegiatan ini tidak ada transparansi, sehingga muncul spekulasi dan pertanyaan ada apa dengan Dispora Lubuklinggau?
“Misalnya baru-baru ini, salah satu media mingguan nasional menuliskan dugaan mark up (penggelembungan) dana terhadap pembelanjaan pengadaan 2 unit sepeda gunung yang per unitnya mencapai Rp 100 juta, ini berarti 2 unit sepeda itu sudah menghabiskan dana Rp 200 juta,” ujarnya seraya menjelaskan dalam uraian media itu mengupas pula masalah item yang lainnya, meliputi belanja jasa tenaga ahli/instruktur/narasumber kejuaraan sepeda gunung sebesar Rp 275 juta, belanja jasa publikasi/liputan/mass media Rp 160juta, belanja pakaian khusus kegiatan kejuaraan sepeda gunung Rp 200 juta, dan belanja sewa lainnya Rp 200 juta.
“Setidaknya dalam waktu dekat, berdasarkan data yang ada, kita akan melayangkan surat kepada aparat penegak hukum, agar masalah ini dapat ditindaklanjuti sampai tuntas dan tentu ada kejelasannya, sehingga kedepan setiap dinas/badan/instansi dan jajaran pemerintahan lainnya dapat lebih transparan dan berhati-hati dalam membelanjakan uang negara,” harapnya.
Sementara, guna dimintai tanggapannya terkait masalah ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkot Lubuklinggau, Amra Muslimin saat ditemui Jaya Pos di kantornya Jalan Depati Said Kota Lubuklinggau, pekan lalu, sedang tidak ada di tempat.
Menurut keterangan salah satu staf, mengatakan, kepada dinas sedang mengikuti rapat. “Bapak sedang keluar pak, mungkin beliau sedang mengikuti rapat di pemkot, kalau pagi tadi beliau masih ada,” ujarnya berlalu.@gus-Harianjayapos.com