LUBUKLINGGAU, Jurnalindependen.com — Saat ini keadaan Pemkot Lubuklinggau, Sumatera Selatan dalam keadaan defisit anggaran ujar suatu sumber yang bisa dipercaya dan menolak namanya ditulis kepada Jurnalindependen.com siang tadi, Selasa (07/07/2015).
Menurut sumber tersebut, Pemkot Lubuklinggau tidak ada anggaran untuk membayar beberapa proyek yang dikerjakan rekanan termasuk salah satu proyek pelebaran jalan di wilayah Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
“Proyek sekarang banyak dikerjakan rekanan namun uang untuk membayarnya tidak ada, dari mana uangnya. Apalagi tahun ini anggaran jauh berkurang hingga 40% dari sebelumnya.
Ada lagi yang mengherankan, kalau kita ambil contoh gamblang saja dengan angka (bukan anggaran sebenarnya, sekedar contoh – red), anggaran 20 miliar tetapi dari anggaran tersebut separuhnya (50%) untuk membayar hutang rekanan. Namun anggaran malah tinggal 5 miliar, nggak tahu 5 miliar lagi bisa raib entah kemana,” ungkap sumber tersebut.
Demikian juga mengenai RAB proyek, lanjutnya, dalam satu tahun bisa berubah hingga tiga (3) kali dan harganya malah lebih murah dari tahun sebelumnya, padahal logikanya mesti lebih mahal.
Sementara itu, Kepala DPPKA Kota Lubuklinggau, Imam Senen ditemui dikantornya sedang tidak berada ditempat. Dari selulernya ada balasan SMS bahwa Beliau sedang berada di Jakarta.
Ketua Perkumpulan Pemantau Dana Negara RI (PDNRI), Ahmad Rudi ketika dimintai komentarnya mengenai hal ini mengatakan bahwa Pemkot Lubuklinggau mestinya tidak jor-joran dalam mengadakan pembangunan apabila dalam kenyataannya anggaran tidak mencukupi, kecuali proyek tahun jamak (Multi Years).
“Nggak perlu cari nama dengan jor-joran proyek kalau kenyataannya tidak cukup anggaran, kalau sampai dua tahun berturut-turut defisit bisa diasumsikan Pemkot Lubuklinggau tidak cakap dalam mengelola anggaran, apa penilaian BPK RI,” kata Ahmad Rudi. (ph)