MUSIRAWAS — Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Musirawas, Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun 2013 lalu telah menganggarkan belanja modal sebesarRp 438,825,280,480,00
Namun, dari jumlah dana tersebut, telah terealisasi sebesarRp 377.176.364.642,00 atau 85,95%. Hal ini berdasarkan informasi yang diterima atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)Perwakilan Propinsi Sumatera Selatan No. 23.c/LHP/XVIII.PLG/05/2014, tanggal 26 Mei 2014 mengatakan, yakni ada 21 paket pekerjaan di Dinas PU Bina Marga tahun 2013 lalu diduga bermasalah.
Pasalnya, dari hasil pemeriksaan dokumen dan pengujian fisik secara uji petik yang dilaksanakan oleh BPK, terkait 21 paket kegiatan, terdapat kekurangan volume pekerjaan. Seluruhnya bernilai Rp 524.834.474,22.
Di antaranya proyek peningkatan jalan poros Margatani-Ngestiboga I-Sukowonodengan kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp11.750.405,89, peningkatan jalanGiriyoso-Kertoso-Ngestiboga II-Akses SMA diketahui kekurangan volume senilai Rp10.953.293,16. Pembangunan Jembatan Biaro lama-Biaro baru (tahap V) terdapat kekurangan volume sebesar Rp 10.972.443,94, peningkatan jalan dalam Kecamatan Karang Jaya ditemukan kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp 10.926.644,56.
Peningkatan jalan dalam Kecamatan STL Ulu Terawas diketahuikekurangan volume pekerjaan sebesar Rp 35.844.799,87, peningkatan jalan dalam Kecamatan Muara Lakitan terdapat kekurangan volume pekerjaan senilai Rp 73.848.422,55.
Selain itu, peningkatan jalan Ibu Kota Kabupaten-Terminal Peti Kemas-Durian Remuk Muara Kati-batas Bengkulu, dengan kekurangan volume pekerjaan sebesar Rp 10.585.741,74, peningkatan jalan Ibu Kota Kabupaten-Kampung Bali-Satan-Tanah Periuk dengankekurangan volume pekerjaan Rp 46.396.682,02. Peningkatan jalan dalam Kecamatan Tugu Mulyo dengan kekurangan volume pekerjaanRp 12.784.308,22, peningkatan jalan Tanjung-Binjai dengan kekurangan volume pekerjaan Rp 63.714,345,73.
Peningkatan jalan porosKarya Mulya-Mekar Sari-Campur Sari dengan kekurangan volume pekerjaan Rp10.694.681,09, peningkatan jalan dalam KecamatanSumber Harta dengan kekurangan volume pekerjaan Rp 70. 385.803.89. Peningkatan dan pelebaran Jalan Megang Sakti dengankekurangan volume pekerjaan sebesar Rp 61.462.180,34.
Dijelaskannya, adapun rincian hasil audit BPK seperti proyek peningkatan jalan Ibu Kota Kabupaten-Terminal Peti Kemas-Durian RemukMuara Kati-batas Bengkulu, dengan nilai kontrak sebesar Rp 6.143.500.000,00 yang dikerjakan oleh PT GSM. Proyek ini berdasarkanhasil pemeriksaan BPK atas dokumen kontrak dan pemeriksaan uji petik fisik di lapangan, diketahui terdapat kekurangan volume pekerjaan seperti pekerjaan lapis pondasi kelas A, volume di RAB 1.800,00 M3, volume terpasang di lapangan 1,793,41 M3, ada selisih 6,59 M3, dengan harga satuan Rp 636.937,90, dengan jumlah Rp 4.197.420,76.
Pekerjaan lapis pondasi kelas B, di volume dalam RAB1.860,00 M3, volume terpasang 1.853.10 M3, selisih 6.90 M3, harga satuan Rp 566.473,74, dengan jumlah Rp 3.908.668,81. Pekerjaanlapis pondasi pengoralan, volume di RAB 1.605,00 M3, volume yang terpasang di lokasi 1.598.10 M3, ada selisih 6.90 M3, dengan hargasatuan Rp 359.369,88, dengan jumlah Rp 2.479.652,17. Jadi, kekurangan volume pekerjaan dalam proyek ini jumlah dananya mencapaiRp 10.585.741,74.
Selanjutnya, proyek peningkatan jalan Ibu Kota Kabupaten-Kampung Bali-Satan-Tanah Periuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT AAU, dengan nilai kontrak sebesar Rp 9.649.900.000,00, dari hasil pemeriksaan BPK proyek ini juga terdapat kurangan volume pekerjaansebesar Rp 46.398.682,02. Dengan perincian, yakni pekerjaan laston aspal antara (AC-BC) volume dalam RAB 2.084, 24 ton, volume yang terpasang dalam proyek ini 2.041,90 ton, ada selisih 42,34 ton, dengan harga satuan Rp 514.746, 40 maka jumlahnya Rp 21.794.447,68. Pekerjaan aspal minyak volume di RAB 114, 30 ton, volume yang terpasang 111, 98 ton, ada selisih 2,32 ton denganharga satuan Rp 10.014.000,00, yang jumlahnya Rp 21.974.447,68. Pekerjaan bahan pengisi (filter) tambahan, dalam RAB 42,716,00 kg, volume yang terpasang 41.716,00 kg, ada selisih 865,28 kg, dengan harga satuan Rp 1.371.754,34, jadi totalnya Rp 46.396.682,02.
Begitu juga, proyek peningkatan jalan dalam Kecamatan Tugu Mulyo, dengan dana sebesar Rp 16.083.500.000,00 yang dikerjakan oleh PT JUP, juga mengalami kekurangan volume pekerjaan. Misalnya, pekerjaan lapis pondasi pengoralan dalam RAB tertuang 95,10 M3, volume yang terpasang 57,06 M3, ada selisih 3,04 M3, dengan harga satuan Rp 336.075,04, jadi kekurangan volume pekerjaan dalamproyek ini nilainya mencapai Rp 12.784.308,22.
Selain itu, proyek peningkatan jalan Tanjung-Binjai, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 4.193.300,000,00 yang dilaksanakan oleh PT FKU terdapat kekurangan volume pekerjaan. Misalnya, pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A, volume dalam RAB 1.987.20 M3, volume yang terpasang di lapangan 1.899, 45 M3, ada selisih 87,75 M3, dengan harga satuan Rp.726.089, 41. Sehingga, menyebabkanproyek ini kekurangan volume pekerjaan dengan jumlah dana sebesar Rp 63.714,345,73.
Sementara Ristanto, Sekretaris Dinas PU Bina Marga ketika dikonfirmasi PATROLI di kantornya, Minggu lalu, mengatakan dari hasilpemeriksaan BPK itu mengenai 21 paket proyek tahun 2013 lalu di Dinas PU Bina Marga sudah tidak ada masalah lagi, semuanya sudahselesai.
“Semuanya sudah kita bayar ke Kas Daerah, jadi tidak ada masalah lagi,” ujar Sekretaris Ristanto sembari asyik bermaingaple bersama rekan sekantor pada jam kerja di Kantor PU Bina Marga.
Di samping itu, BPK Perwakilan Propinsi Sumsel, beberapa kali dihubungi PATROLI via telepon 0711-410549 atau 0711-358948, tapi tidak pernah diangkat.(Toni-Patroli)