MUSI RAWAS,Jurnalindependen.com – Satuan Sat Reskrime Polres Mura berhasil meringkus pengerusak Mapolsek BTS Ulu, Kabupaten Mura.
Nurudin alias Nurdin (60), warga SP 4 Desa Mulyoharjo, Kecamatan BTS Ulu, Kabupaten Mura berhasil diringkus ditempat persembunyiannya di Desa Sukaraja, Kecamatan Kikim Timur, Kabupaten Lahat sekitar pukul 00.00 WIB, Rabu (17/12) saat tengah tertidur lelap.
Tersangka ditangkap aparat diduga merupakan otak pelaku pembakaran Mapolsek BTS Ulu pada 2013 lalu. Tidak itu saja tersangka dihadapan penyidik, mengaku ikut merusak Mapolsek dengan cara melempari kaca kantor memakai batu yang dipungutnya tak jauh dari lokasi.
Usai merusak, dia langsung berhenti dan menyaksikan orang lainnya melakukan aksi brutal mengobrak-abrik barang yang berada didalam kantor tersebut. Tersangka juga merupakan Ayah kandung dari pelaku pembawa sajam Edison yang diduga sebagao pemicu pengrusakan Mapolsek.
Setelah mengetahui anaknya ditangkap, pelaku diduga tidak terima dan pulang kerumah untuk memberitahukan keluarga lainnya. Sebelum sampai dirumah menjelang magrib, Nurdin bertemu dengan seorang anak kecil yang tidak teringat lagi namanya. Dikatakan anak tersebut, bahwa dia disuruh menghadap Kades SP 4 Bachtiar yang telah menunggunya dirumah.
Tidak lama berselang, dia langsung datang kerumah Kades tersebut. Tak disangka, diduga puluhan orang lainnya telah menunggu instruksi dari Kades serta dirinya sebagai orang tua dari Edison. Setelah berdiskusi dan menceritakan permasalahannya, akhirnya sejumlah orang melancarkan pengrusakan di Mapolsek BTS Ulu.
"Seingat saya, Kades bicara tak apa-apa Mapolsek itu dirusak. Tapi jangan. Sampai dibakar atau melukai anggota polisi yang berada didalam kantor. Akhirnya kami pergi dengan dua mobil yang telah siap mengangkut massa," ujarnya.
Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), dia mengaku langsung mengambil batu sebesar ukuran genggaman tangan orang dewasa. Dan melemparkan batu ke kaca ruang penjagaan kantor.
"Saya melempar, warga lainnya langsung menghalangi saya agar tidak melempar lagi. Tapi massa lainnya yang sudah marah terus menghancurkan kantor itu," bebernya.
Dia tidak menampik seteleh peristiwa pengrusakan dia melarikan diri ke tempat saudaranya untuk bersembunyi. Untuk bertahan hidup diapun rela menyamar menjadi petani karet.
"Saya menyesal telah merusak kantor polisi. Saya juga tahu kalau warga lainnya telah ditangkap, makanya saya bersembunyi untuk cari aman," ungkapnya.
Kapolres Mura, AKBP Nurhadi Handayani melalui Kasat Reskrim AKP Teddy Ardian mengatakan, tersangka diduga merupakan salah satu otak pelaku pembakaran Mapolsek BTS Ulu yang menjadi buronan selama satu tahun terakhir. Dia diringkus oleh Tim khusus (timsus) yang sudah mengetahui keberadaan tersangka.
"Guna menjalani pemeriksaan, tersangka sudah diamankan di Mapolres untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Untuk pelaku pengrusakan lainnya, masih terus akan kita buru sampai kapanpun, karena mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya yang merusak fasilitas milik negara," pungkasnya. (One)