MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com — Penutupan pintu air irigasi DI Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dapat mengakibat gagal panen padi seluas 3.989 hektar sawah. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Musi Rawas melalui Kabid Tanaman Pangan, Tohirin kepada Jurnalindependen.com siang tadi, Rabu (16/09/2015).
Menurut Tohirin, air irigasi mencukupi namun mengapa ditutup pintu air arah Kecamatan Sumber Harta, Purwodadi dan STL Ulu. “Kami hanya minta pintu air dibuka selama 10 hari saja, itu dapat mencukupi air sawah selama sebulan, dengan prediksi bulan depan turun hujan.
Bila hal tersebut tidak dilakukan maka lahan padi seluas 3.989 hektar bakal kekeringan dan gagal panen. Bila hasil padi perhektar minimal 3 ton beras dengan hitungan harga beras Rp 7.500/kg maka petani kita akan kerugian sebesar lebih kurang Rp 89 miliar,” kata Tohirin.
Kami sudah mengirimkan surat ke Komisi Irigasi, lanjut Tohirin untuk segera mengambil tindakan mengenai masalah ini. Memang ada beberapa hari lalu pintu tersebut dibuka namun malam hari dibuka kembali. Diduga ada oknum yang sengaja membuka pintu air untuk kepentingan Kolam air deras.
“Peruntukkan air irigasi utamanya untuk mengairi sawah bukan kolam air deras, bila sawah sudah tercukupi boleh saja untuk kolam air deras. Akan tetapi permasalahan sekarang lain, karena untuk memenuhi kebutuhan kolam air deras, sawah jadi kekurangan air,” jelas Tohirin.
Tohirin juga menambahkan masih untung tadi malam turun hujan deras, sehingga masih mencukupi untuk mengairi sawah, namun tiga hari kedepan tidak ada jaminan air tetap ada kecuali pintu air dibuka dan tetap dikawal aparat keamanan.
Sementara itu, Ketua Komisi Irigasi, Suharto Patih dikonfirmasi sedang tidak berada ditempat. (fs)