JAYAPURA — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan, penembakan yang terjadi Jumat (17/7) sesaat setelah penyerangan terhadap umat Islam yang sedang melaksanakan shalat Id, di Karubaga, Papua, telah sesuai prosedur.
“Tembakan ke arah tanah telah sesuai prosedur, namun karena warga yang melakukan penyerangan sangat banyak maka ada peluru yang ‘rekoset’ hingga menggenai mereka,” kata Mendagri, di Jayapura, setelah melakukan kunjungan kerja, ke Karubaga, Selasa (21/7).
Dia mengatakan, tembakan itu dilakukan agar kelompok penyerang yang melakukan pelemparan menghentikan aksinya, sedangkan jemaah yang langsung membubarkan diri, menyelamatkan diri ke belakang kantor Koramil.
Tembakan itu semata-mata untuk membubarkan massa yang menyerang, kata Mendagri, seraya menambahkan, akibatnya ada 11 orang yang terkena tembakan dan rata-rata terkena bagian kaki. Namun ada yang terkena bagian perut hingga menyebabkan meninggal, kata Mendagri, seraya mengaku, rekaman tentang insiden itu sudah di tangan aparat keamanan termasuk polisi.
Menurut dia, dari hasil pertemuan dengan Bupati Tolikara Usman Wanimbo terungkap pemda akan menanggung semua biaya pengobatan para korban, baik yang dirawat di Jayapura, Wamena maupun Karubaga.
“Saya juga sudah meminta agar polisi segera mengungkap dan memproses para pelaku temasuk dalang yang menyebabkan terjadinya insiden tersebut,” kata Mendagri.
Dia mengemukakan, saat ini kondisik di Karubaga sudah relatif aman dan aktifitas mulai normal. Pemkab Tolikara berjanji akan segera membangun kembali kios milik korban namun bukan di lokasi yang terbakar.
Kios para korban akan dipindahkan ke tempat bekas kantor bupati, jelas Mendagri. (rol)