LUBUKLINGGAU – | Asisten l Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Lubuklinggau, Kahlan Bahar didampingi Kabag Pemerintahan Setda Kota Lubuklinggau, M Rozikin mengikuti diskusi kelompok terpumpun penyusunan usulan, langkah dan strategi internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam produk hukum dengan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP bersama Sekretariat Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) melalui Vidcon di Command Center (CC) Kantor Wali Kota Lubuklinggau, Selasa (30/3).
Acara dibuka oleh Wakil BPIP, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, dalam diskusi Hariyono menyampaikan Ideologi Indonesia sudah inklusif, dalam artian sudah lama direnungkan, dipikirkan dan disepakati oleh pendiri bangsa. Hanya saja selama puluhan tahun keberadaannya, Pancasila masih mengalami banyak tantangan sehingga kita merasa belum sepenuhnya merdeka.
Menurut Hariyono kita bukan saudara seagama melainkan saudara sebangsa dan setanah air. “Kita ingin Pancasila sebagai tolerensi persatuan elemen bangsa, dengan demikian kita benar-benar menjadi bangsa yang berdaulat,” katanya.
BPIP sendiri lanjutnya siap mendengarkan saran dan masukan dari wali kota anggota APEKSI dalam upaya kemajuan dan pengembangan paham Pancasila.
Sedangkan Ketua Dewan Pengurus APEKSI yang juga Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan tugas kita sekarang membumikan Pancasila agar dipahami oleh seluruh masyarakat maupun publik, Pancasila harus menjadi jawaban berbagai referensi kebijakan.
Sekarang sambung Bima Arya, bagaimana mensinkronkan masing-masing Pemkot untuk membumikan butir-butir eksestensi Pancasila agar dipakukan di lembaga-lembaga diman substansi pemahaman Pancasila harus bisa masuk ke generasi minelial saat ini agar paham Pancasila. | *