JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas terus menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk ikut serta membangun daerah sehingga lepas dari status daerah tertinggal.
Diruang Kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, Selasa, (27/02/2018) Bupati Musi Rawas memaparkan kondisi umum kabupaten Musi Rawas termasuk potensi dan persoalan yang ada serta solusi yang ditawarkan berupa dukungan dari Kementerian untuk pembangunan Musi Rawas.
Paparan yang dihadiri langsung oleh Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo yang didampingi Sekertaris Jendral Kementerian (Setjen) , Direktur Jendra (Dirjen), Direktur dan Staf Ahli Kementerian berlangsung dengan lancar dan penuh dengan keceriaan serta direspon langsung oleh Menteri Eko Putro Sandjojo dengan langsung membentuk tim percepatan pembangunan Kabupaten Musi Rawas sehingga dirinya optimis dan menargetkan dalam waktu dekat Kabupaten Musi Rawas akan terlepas dari statusnya sebagai daerah tertinggal.
Dikatakan Menteri Desa PDTT, Kabupaten Musi Rawas telah menjadi target pihaknya agar daerah ini terlepas dari status daerah tertinggal yang telah belasan tahun disandangnya.
Untuk mewujudkan ini, pihaknya akan membentuk Tim Khusus yang akan terus berkoodinasi dengan Tim Kabupaten Musi Rawas untuk merumuskan program-program yang dapat di implementasikan di daerah itu.
Tidak hanya itu, kata Menteri pihaknya juga akan mengajak seluruh Kementerian dan BUMN serta pihak swasta untuk sama-sama membangun Musi Rawas sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Seperti untuk persoalan infrastruktur pihaknya akan berkoodinasi dengan Kementrian PUPR, untuk lingkungan hidup dan kehutanan akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk persoalan pertanian dan perkebunan akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait.
Selain dari unsur Kementerian, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BUMN untuk berperan dalam dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk pertanian padi, pihaknya akan meminta kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendirikan Gudang Bulog dan industry pengelolaan gabah/beras sehingga harga gabah/beras di tingkat petani dapat lebih tinggi.
Selain itu pihak Swasta yang telah menanamkan investasinya di Kabupaten Musi Rawas agar ikut serta dan berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat seperti membuat industri hilir komoditi rakyat seperti Karet dan Sawit.
Keinginan besar ini, kata Menteri Desa PDTT bukan tidak beralasan, selain status daerah yang masih tertinggal, juga karena Bupati Musi Rawas, Hendra Gunawan sangat intens dalam memperbaiki dan memajukan daerahnya ditambah Sumberdaya Alam Musi Rawas yang sangat melimpah.
Dengan Semangat Membangun Bupati dan kekayaan alam yang ada, tidak sepantasnya Musi Rawas masih berstatus tertinggal.
Dalam paparan itu, ada beberapa usulan Program yang dapat diterapkan di Kabupaten Musi Rawas seperti di Bidang Pertanian dan Perikanan dengan Program Utama Peningkatan Infrastruktur Pertanian dan Perikanan, Pengembangan Ekonomi Kreatif Industri pangan olahan dan industri rumah tangga, Peralatan Produksi dan kemasan produk kawasan serta Program Pendukung lainnya.
Sedangkan untuk Bidang Kawasan Pedesaan Daerah Tertinggal khususnya produk unggulan Komoditi Karet, dihadapan Menteri Desa PDTT, Bupati mengajukan Program Utama seperti Pembangunan Embung Kawasan, Pengembangan Kawasan Sistem pertanian terpadu berbasis tanaman perkebunan serta peralatan produksi dan pengemasan prodduk kawasan ditambah dengan program pendukung lainnya.
Dari usulan program ini, target yang ingin dicapai diantaranya meningkatkan produksi padi dari 388.329 Ton GKG Ton GKG menjadi 440.347 Ton GKG dan produktifitas padi dari 5,922 Ton/Ha GKG Menjadi 5,950 Ton/Ha GKG serta surplus beras dari 191 ribu ton menjadi 277 ribu ton.
Meningkatkan indeks pertanaman dari rata-rata 2,66 menjadi 2,75 dan pada akhirnya meningkatkan Pendapatan petani padi dari Rp. 7.785.000 per Ha/MT menjadi Rp. 9.000.000 per Ha/MT (Meningkat Rp. 1.215.000 per Ha/MT).
Di sektor perkebunan target yang akan dicapai dapat meningkatkan Produksi Karet dari 122.441,2 ton menjadi 159.228 ton, meningkatakan Produktivitas karet dari 1,42 ton/ha menjadi 1,46 ton/ha,
Peningkatan kualitas karet dari KKK 42% menjadi KKK 80%, Peningkatan pendapatan petani karet dari Rp. 13.000.000 menjadi Rp. 26.000.000 ha/tahun dan menurunkan tingkat kemiskinan dari 14,24% menjadi 12,41% serta pada akhirnya Status Musi Rawas Daerah Tertinggal dapat terentaskan.
Sebelumnya, pada saat kunjungan Mentri Desa PDTT ke Kabupaten Musi Rawas, (19/02/2018) lalu bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar ke Desa Marga Baru dan Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan untuk meresmikan Embung Desa Marga Baru dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Stadion Semeteh, Menteri Desa PDTT mengundang Bupati Musi Rawas untuk melakukan paparan terkait dengan kondisi musi rawas dan rencana program–program yang akan dilaksanakan. (*)