MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com — Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad mengancam akan menunda pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) setelah pemerintah daerah (Pemda) setempat memotong anggaran pengawasan hingga 60%.
Muhammad mengatakan dengan adanya pemotongan anggaran ada indikasi Pemda ingin melemahkan pengawasan. Dan kami akan merekomendasikan menunda pilkada.
Kami tidak terima pemotongan yang dilakukan Pemda serta DPRD karena ini merupakan upaya melemahkan proses pengawasan yang akan dilakukan,” ujar Muhammad saat menjadi pembicara Rapat Koordinasi Stakeholder hari ke-2 di Hotel Abadi Lubuklinggau, Selasa (08/09/2015).
Muhammad pun mempertanyakan anggaran pengawasan yang disepati Rp 9 miliar justru diperjalanannya dipangkas menjadi Rp 2,5 Miliar. Hal itu tentu akan mempengaruhi kerja pengawasan yang telah disusun. “Penundaan pilkada diperbolehkan oleh UU kalau memang pilkada ini tidak ada dananya,” jelasnya.
Meski begitu rekomendasi baru akan dikeluarkan apabila upaya untuk memperjuangkan anggaran tidak tercapai. “Saya akan lapor ke presiden dan mendagri. Kalau tidak ada perhatian, dalam waktu dekat ini maka tunda Pilkada Muratara hingga 2017,” lanjutnya.
Dia juga berharap agar jajarannya menahan diri dan tidak melakukan upaya-upaya yang justru memperkeruh suasana. “Tidak perlu demo karena saya tidak merekomendasikan itu. Lebih baik tunggu kami bekerja di Jakarta,” kata Muhammad. (fs)