MUSIRAWAS, Jurnalindependen.com –Mengenai kurikulum Muatan Lokal (Mulok) Mura Darussalam dilingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dinilai banyak pihak selama ini belum komprehensif.
Kurikulum Mura Darussalam tersebut lebih spesifik kepada pelajaran Agama Islam saja, padahal secara umum mestinya meliputi budaya, bahasa, sejarah serta seni di Kabupaten Musi Rawas, ungkap salah seorang pemerhati budaya di Musi Rawas.
Kepala Sekolah SMP B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, Susilo mengatakan kepada Jurnalindependen.com, siang tadi Kamis (10/09/2015) bahwa untuk pelajaran Mulok Mura Darussalam hanya 2 jam perminggu, kalau masalah kurikulum ada tapi saya tidak tau persis karena itu yang mengajarnya guru agama.
“Pelajaran tersebut 2 jam perminggu disekolah kami, namun kami tidak tau persis kurikulum tersebut, karena yang mengajarnya guru agama. Kurikulum tersebut memang disusun tim dari Dinas Pendidikan, untuk sekolah kami buku panduan atau paket dimaksud hanya dimiliki gurunya saja tidak dibagikan kepada murid,” ungkap Susilo.
Memang kalau kami perhatikan, lanjut Susilo mata pelajaran tersebut lebih spesifik kepada pelajaran Agama Islam, bisa dikatakan pelajaran agama tambahan.
Susilo berharap pelajaran Mulok Mura Darussalam lebih meluas kepada hal-hal lain yang berkaitan dengan Daerah Musi Rawas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas, Sukamto belum dapat dikonfirmasi mengenai kurikulum tersebut. (fs)