LUBUKLINGGAU, Jurnalindependen.com — Untuk menekan dan menanggulangi penyebaran penyakit menular HIV/AIDS, Pemerintah Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) secara rutin lakukan pemeriksaan darah bagi warga yang beresiko tinggi (Risti) termasuk diantaranya Wanita Pekerja Seks (WPS).
Kali ini kegiatan mobile voluntary counseling and testing (VCT) HIV/AIDS memeriksa di RT 7 Kelurahan Sumber Agung. Tim dari Dinkes ini dibantu juga dari pihak Puskesmas Petanang dan didampingi juga LSM Intelijen Kontrol Pembangunan Indonesia (IKPI) sebagai Mitra Pemerintah.
Kepala Dinkes Kota Lubuklinggau, dr RHM Nawawi, Rabu siang tadi (12/08/2015) mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan untuk memeriksa kesehatan, harapan kita semua dari hasil pemeriksaan tidak ada yang tertular.
“Percayalah kami akan menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan ini, tidak akan di ekspos keluar. Tujuan utamanya betul-betul untuk mengecek kesehatan kalian disini, mudah-mudahan sehat semua itu harapan kita.
Kegiatan kita ini juga dibantu dari pihak LSM IKPI yang diketuai S Parman, khusus dibidang ini (HIV/AIDS – red),” katanya dihadapan para WPS.
Case Manager VCT dari LSM IKPI, S Parman mengatakan bahwa kegiatan ini untuk memantau dan menekan penyebaran penyakit menular HIV/AIDS.
“Kegiatan rutin ini dilakukan sebagai upaya mengetahui apakah penyebaran penyakit masih ada atau tidak di Kota Lubuklinggau. Memang harapan kita tidak menemukannya disini, dari 58 sample darah yang diambil dari wanita pekerja seks (WPS) baru akan dapat diketahui setelah sample darah mereka diperiksa di laboratorium.
Namun perlu diketahui hasil dari pemeriksaan ini tidak perlu di ekspos karena ini merupakan kode etik kami,” kata Parman.
Hadir dalam kegiatan Mobile VCT selain Kepala Dinkes, Kabid dan Kasi P2L Dinkes Kota Lubuklinggau beserta stafnya, bagian administrasi dan pihak Puskesmas Petanang, pihak Kelurahan Sumber Agung serta LSM IKPI diantaranya, S Parman, Faisol Fanani dan Johan Ependi. (fs)