Musi Rawas – Untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan 1440 H, Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD), Jum’at (03/05/2019) melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) ke dua pasar di Kabupaten Musi Rawas.
Tim yang dipimpin oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disprindagsar) Kabupaten Musi Rawas, Hj Nur Hasanah Yoesoef memulai inspeksi pedagang sayuran, daging, ikan dan manisan di Pasar B Srikaton Kecamatan Tugumulyo dengan melihat produk, tanggal kadaluarsa dan harga komoditi.
Dari hasil pantauan di pasar ini, tim tidak menemukan produk-produk makanan yang telah kadaluarsa. Khusus untuk produk makanan yang cepat saji seperti tahu, tempe, es, mie dan sejenisnya, tim mengambil sampel produk untuk diuji laboratorium untuk mengetahui kandungan yang ada dalam makanan tersebut, apakah mengandung zat yang membahayakan ataupun tidak.
Untuk ikan, daging dan ayam, tim juga tidak menemukan dagangan yang membahayakan konsumen seperti ayam tiren, daging oplosan dan ikan yang diawetkan dengan formalin atau zat sejenis yang berbahaya. Namun untuk memastikan itu tim mengambil sampel untuk di uji di laboratorium
Sementara untuk harga sembako dari keseluruhan relatif masih stabil, seperti beras jenis IR64 seharga Rp 9.000/kg, daging ayam Rp 36.000/kg, bawang merah Rp 35.000/kg, gula pasir Rp 12.000/kg, daging sapi Rp 120.000/kg dan jenis lainnya relatif stabil.
Namun khusus bawang putih, dipasar ini mengalami kenaikan mencapai 100 persen yakni dari harga Rp 35.000-Rp 40.000 naik menjadi Rp 60.000 sd Rp 80.000 dan bawang putih cenderung langka dipasaran.
Setelah meninjau kios dagangan di Pasar B Tugumulyo, Tim selanjutnya menuju Pasar Megang Sakti, disini tim juga tidak menemukan perbedaan harga yang berarti, namun khusus bawang putih harganya mencapai Rp 100.000/kg. Tim juga tidak menemukan jenis dagangan basah seperti ikan menggunakan pengawet, ayam tiren dan daging oplosan.
Kepala Disperindagsar Mura, Hj Nur Hasanah Yoesoef didampingi Kasubbag Produksi Daerah Bagian Ekonomi Setda Mura, Lissmawati disela-sela sidak mengungkapkan kegiatan yang dilakukan untuk memantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat menjelang bulan puasa ramadhan 1440 H sehingga dengan sidag ini diharapkan Pemkab Mura mendapatkan gambaran inflasi, kebutuhan dan ketersediaan sembako di pasaran.
Dari hasil sidak ini, lanjut Kadisprindagsar Mura ini, pihaknya tidak menemukan lonjakan harga sembako yang mencolok terkecuali harga bawang putih yang tinggi dan terjadi kelangkaan di pasaran. Hasil sidak ini akan dianalisa dan Pemkab Mura akan merumuskan solusi untuk mengatasi hal tersebut
Dikatakannya, TPID dan TJKPD Mura akan terus melakulan pemantauan harga sembako dan kulitasnya secara berkala baik selama bulan puasa maupun mendekati lebaran idul fitri 1440 H, karena pihaknya memprediksi lonjakan harga sembako akan terjadi pada H-6 sampai H-1 Hari Raya Idul Fitri 1440 H, untuk menghadapi itu, dimungkinkan Pemkab Mura akan menggelar operasi pasar selama bulan Ramadhan.
Turut serta dalan Inspeksi ini diantaranya Bagian Ekonomi Setda Mura, Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Diskominfo Mura, Bagian Humas, Satpol PP dan pihak kecamatan setempat. (ADV/faisol)