MUSI RAWAS – | Kendati hingga penghujung juni 2019, hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura) belum ditemukanya kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hanya saja, sedikitnya terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Namun, setidaknya ada sebanyak 4 titik api (Hospot) terpantau wilayah Kecamatan Muara Lakitan. Kepastian itu disampaikan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mura Paisol ketika dibincangi wartawan diruang kerjanya. Jum’at (28/6) siang.
Menurutnya, semua dari hasil laporan BMKG bersama dengan menurunkan petugas mendatangi lokasi. Ketahui berdasarkan pantauan satelit lapan dilaporkan, tertanggal 27 juni terpantau 2 titik hospot terjadi Desa lubuk pandan, Kecamatan Muara Lakitan dengan konfiden 100 persen. Kemudian tertanggal 28 Juni sendiri terantau juga 2 titik hospot kelurahan Muara Lakitan dengan konfiden 80 persen.
“Untuk karhutlah kita Mura belum ada informasi adanya terjadi kebakaran hutan ataupun lahan. Akan tetapi, terhitung dua tanggal 27 dan 28 juni terpantau ada sebanyak 4 titik hospot. Pertama 2 titik hospot desa lubuk pandan dengan konfiden 100 persen, keduanya yakni 2 titik hospot terjadi Kelurahan Muara Lakitan,” terangnya.
Lebih jauh Paisol menyebutkan, semua sebagai langkah antisipasi terjadinya Karhutla. Pihaknya, telah dirikan posko induk bencana kebakaran dan siagakan personil trc tenaga pemadaman api karhutla.
“Sekali lagi hospot barulah terpantau 4 titik, sedangkan untuk laporan hospot tertanggal januari hingga akhir juni 2019, semua tepantau sampai 38 titik. Dengan penyebaran merata seluruh 14 wilayah kecamatan,” bebernya.
Adapun selain siaga 24 jam, sambung Paisol guna memastikan kedepan turun mengatasi terjadinya karhutla. BPBD Mura dengan situasional, jika ada laporan pihaknya siap luncurkan petugas guna segera lakukan penanganan terjadi kebakaran lahan.
“Kalau soal teknis, jika memang ada terpantau titik hospot. Kita pun, turunkan personil siap bekerja. Jadi, kalau ada melihat situasi karhutla semuanya penangulangan bisa terbantukan sebagaimana palyanan buplik,” bebernya. | NRD