Istilah ‘Bude’ atau ‘Pakde’ Tak Ada Lagi Usai Pilkada

Catatan Kami, News28 Dilihat

PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Musi Rawas (Mura) telah usai, bahkan tidak lama lagi akan pelantikan Bupati/Wakil Bupati (Wabup) terpilih.

Pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember 2020 lalu yang diikuti hanya 2 Pasangan Calon (Paslon) menjadikan masyarakat Mura seolah terbelah dua. Bagaimana tidak, masyarakat beda pilihan antara Paslon Bupati/Wabup No. urut 01, Hj Ratna Machmud – Hj Suwarti (Ramah Berarti) dan Paslon No. urut 02, H Hendra Gunawan – H Mulyana (H2G Mulya). Bahkan untuk tingkat masyarakat bawah bisa terjadi keributan dan masalah karena beda pilihan.

banner 336x280

Dua Paslon ini sering dijuluki Bude dan Pakde. Setidaknya dikalangan LSM dan wartawan, santer istilah Bude dan Pakde digunakan dalam perdebatan maupun guyonan hik hik hiks…… di media sosial, warung kopi, kantin maupun trotoar jalan. Istilah Bude melekat dengan Paslon No. 01 sedangkan istilah Pakde melekat pada Paslon No. 02.

Alhamdulillah, pilkada sukses digelar dan dalam keadaan aman. Kini telah selesai, sudah diketahui pemenang pilkada bahkan DPRD Mura telah menggelar Rapat Paripurna Umumkan Penetapan Paslon Bupati/Wabup masa bhakti 2021 – 2026 pada Jum’at (22/01/2021).

Paslon No. urut 01, Hj Ratna Machmud – Hj Suwarti dengan perolehan 112.843 suara mengungguli rivalnya Paslon No. urut 02, H2G – H Mulyana dengan perolehan 104.939 suara. Selisih antara masing-masing calon mencapai  7.804 suara. Total suara sah mencapai 217.782. Total suara tidak sah mencapai 5.579. (Sumber : KPU Mura).

Bupati/Wabup terpilih bisa kita anggap merupakan takdir dan pilihan rakyat. Dan Bupati/Wabup terpilih ini adalah pemimpin masyarakat/warga di wilayah Kabupaten Mura baik yang telah memilihnya di TPS atau tidak.

Bupati/Wabup yang terpilih adalah milik seluruh masyarakat Mura, bukan hanya milik relawan. Karena itu, ‘Ramah Berarti’ bukan hanya Bupati/Wabup Relawan, tapi Bupati/Wabup Musi Rawas.

Para relawan, secara hakekatnya sudah bubar, karena sejatinya relawan berjuang menyukseskan calon yang didukungnya terlepas menang atau tidak, setelah itu tinggal tertaut hubungan pribadi, pertemanan atau bisa juga karena ‘Kance Lame’. Selain itu, yang namanya relawan adalah pejuang yang ikhlas dari namanya saja diperkirakan tidak akan terlalu memaksakan pamrih yang besar, walau demikian tetap perlu balas budi, Bos.

Pemerintah beserta aparatur negara bersama stakeholder dan tokoh masyarakat maupun tokoh agama diharapkan dapat merajut kembali hubungan antar masyarakat yang pernah terbelah saat pilkada.

Tidak ada lagi istilah Bude atau Pakde, tidak ada istilah 01 atau 02 lagi. Sebaiknya saling memaafkan dan tidak saling mendendam, hendaknya bersama dan gotong royong membangun Musi Rawas yang lebih baik kedepan. Semoga dan Tersemoga. Kepada Ramah Bararti Kami ucapkan Selamat, Semoga Amanah dan dapat membawa Musi Rawas semakin Maju dan Sejahtera masyarakatnya. Aamiin.

Penulis/Editor : Faisol Fanani (Pemimpin Redaksi)

Tulisan ini merupakan OPINI REDAKSI.